Kata
sintaksis berasaldari kata Yunani (sun = ‘dengan’ + tattein‘menempatkan’. Jadi kata sintaksis secara etimologis berarti
menempatkan bersama-sama kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat.[8] Sintaksis adalah tata bahasa yang membahas hubungan antarkata
dalam tuturan[9]. Sama halnya dengan morfologi, akan tetapi
morfologi menyangkut struktur gramatikal di dalam kata.Unsur bahasa yang
termasuk di dalam sintaksis adalah frase, kalusa,dan kalimat. Tuturan dalam hal
ini menyangkut apa yang dituturkan orang dalam bentuk kalimat.
1.
Frase
Frase merupakan gabungan dua kata atau
lebih yang sifatnya tidak predikatif. Di sisi lain, frasa juga diartikan
sebagai kelompok kata yang merupakan bagian fungsional dari tuturan yang lebih
panjang. Dilihat dari perilaku sintaksisinya, frase digolongkan ke dalam dua macam,
yakni frase endosentrik dan frase eksosentrik.
a. Frase
endosentrik
Frase
endosentrik adalah frasa yang keseluruhannya memilki perlaku sintaksis yang
sama dengan salah satu konstituennya, misalnya sepeda baru pada kalimat saya
membeli sepeda baru.
b. Frase
eksosentrik
Frase jenis ini sering disebut sebagai frase preposisional karena frase ini terdiri dari preposisi sebagai
penanda dan sumbu sebagai konstituen pesertanya, seperti frase di bandung, dari rumah, pada dinding,
terhadap dia, daripada menderita, dan lain-lain.
2.
Klausa
Klausa adalah gabungan dua kata atau lebih
yang setidaknya terdiri atas subjek dan predikat, serta berpotensi menjadi
kalimat. Klausa dapat digolongkan berdasarkan
hal-hal berikut: Bedasarkan unsur internalnya; ada atau tidaknya kata negatif yang
secara gramatikal mengapit predikat; dan berdasarkan
katagori kata atau frase yang menduduki fungsi predikat.
a. Klausa
Berdasarkan Unsur Internalnya
Klausa
dapat digolongkan ke dalam dua jenis, yakni: klausa lengkap dan tidak lengkap.
Klausa lengkap berdasarkan struktur internalnya dibagi ke dalam dua jenis,
yakni: klausa lengkap yang subjekya terletak di depan dan klausa lengkap yang
subjeknya terletak di belakang, misalnya: Badan orang itu sangat besar; sangat besar badan orang itu; andi pergi ke kali; ke kali andi pergi.Sementara itu, klausa tidak lengkap
hanya terdiri atas predikat disertai objek, pelengkap, keterangan atau tidak,
misalnya: sedang bermain-main;menulis surat; telah berangkat ke Jakarta; dan
sebagainya.
b.
Klausa
Berdasarakan Ada Tidaknya yang
Menegatifkan Predikat
Klausa
dalam kaitannya dengan kriteria ini dibagi ke dalam dua macam, yakni: klausa
positif dan klausa negatif.
·
Klausa negatif adalah klausa yang
memiliki kata-kata negatif yang secara gramatik menegatifkan
predikat. Kata-kata negatif yang dimaksud dalam hal ini antara lain:
tidak, bukan, belum, dan jangan.
·
Klausa positif adalah klausa yang
tidak memiliki kata-kata negatif yang secara gramatik menegatifkan predikat.
3.
Kalimat
Kalimat
adalah satuan bahasa terkecil yang merupakan kesatuan pikiran. Kalimat dapat
dibedakan menajdi bahasa lisan dan bahasa tulisan. Kalimat dalam bahasa lisan
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1.
Satuan bahasa yang terbentuk atas
gabungan kata dengan kata, gabungan kata dengan frasa, gabungan frasa dengan
frasa
2.
Satuan bahasa didahulukan dengan
suatu kesenyapan awal diselingi atau tidak diselingi oleh kesenyapan
antara dan diakhiri dengan kesenyapan akhir yang berupa intonasi final, yaitu
intonasi berita, tanya, intonasi perintah, dan intonasi kagum. Dalam bahasa
tulis, kalimat adalah satuan bahasa yang diawali oleh huruf kapital, diselingi
atau tidak diselingi tanda koma (,), titik dua (:), atau titik koma (;), dan
diakhiri dengan lambang intonasi final yaitu tanda titik (.), tanda tanya (?),
atau tanda seru (!).
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar